Perkembangan teknologi komunikasi seperti tiada hentinya. Dampak dari perkembangan teknologi komunikasi di antarnya adalah terjadi interaksi antara manusia dengan mesin. Tidak hanya komunikasi manusia dengan manusia atau manusia dengan mesin saja, perkembangan teknologi komunikasi memunculkan komunikasi antara mesin dengan mesin. Hal tersebut terwujud dalam ide baru perusahaan automotif Eropa dan Jepang seperti Nissan, Volkswagen, Ford, BMW, Volvo, Toyota, dan Honda yang mengeluarkan sistem komunikasi antar kendaraan yang diberi nama Vehicle To-X (Eropa) dan Vehicle to Vehicle Communication (Jepang). Sistem ini ditujukan agar dapat mengurangi tingkat kecelakaan.
Vehicle To-X
Eropa lebih dulu mengeluarkan sistem komunikasi antar mobil. Hal ini adalah demi meningkatkan keamanan dalam berkendara khususnya dalam mengendarai mobil. Bekerjasama dengan Car 2 Car Communication Consortium (C2C-CC), General Motors mendemonstrasikan untuk pertama kalinya sistem komunikasi antarmobil atau "vehicle to-X". Alat ini bekerja sesuai dengan tipe mobil yang digunakan.
Sistem bekerja memberikan peringatan kepada pengemudi jika ada potensi benturan dengan mobil lain. Pada jarak tertentu, kedua mobil akan bertukar informasi mengenai posisi dan kecepatan melalui sensor. Sistem ini juga dapat memberikan informasi kepada pengemudi jika ada mobil lain yang berhenti di posisi yang tak terlihat, seperti tikungan atau belokan dan dapat mengakibatkan benturan.
Teknologi ini dilengkapi dengan microprosesor, GPS receiver, dan modul wireless LAN. Dengan alat-alat ini, mobil dapat berkomunikasi dalam radius jarak di bawah 100 meter. Hasil komunikasi atau peringatan, diberikan melalui suara atau layar pada dashboard.
Vehicle to Vehicle Communication
Setelah Eropa mengenalkan Vehicle To-X-nya, Jepang tidak mau ketinggalan dengan mengembangkan sistem navigasi pintar untuk mobil yakni Vehicle to Vehicle Communicatio.Fungsi yang sama dengan produk Eropa, hanya terdapat beberapa perbedaan di dalamnya.
Seperti diberitakan Okezone.com Motorauthority.com menyebutkan, alat yang memungkinkan sebuah mobil melakukan "komunikasi" dengan mobil lain ini dipamerkan dalam ajang World Congress on Intelligent Transportation Systems (ITS) ke 15 di Jacob K Javits Center, New York, Amerika Serikat. Toyota dan Honda mendemonstrasikan cara kerja system ini saat pameran yang berlangsung tanggal 16 sampai 20 November 2008 tesebut. Menggunakan sensor yang diletakkan pada bodi serta kaca spion, alat komunikasi antar mobil tersebut bekerja mengingatkan pengemudi bila ada pengendara lain saat mobil memasuki tikungan. Jika sensor menangkap adanya kendaraan lain di seberang jalan, maka sensor akan mengeluarkan sirine dan jok mobil bergetar-getar. Dengan komunikasi melalui frequensi 5,9 gigahertz (GHz), sensor bisa menembus dinding, pohon atau baja besar, seperti truk. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi khusunya di Jepang.
Rencananya, sistem pintar ini akan digunakan pada sedan Acura RL
Dua sistem tadi memiliki fungsi dan kegunaan yang sama namun tentu memiliki dampak-dampak. Mungkin beberapa dampak yang dapat kami simpulkan adalah:
Dampak Positif
- Membantu mengurangi kecelakaan dalam berkendara khususnya mobil.
- Tingkat keamanan tinggi jika alat berfungsi dengan baik.
Dampak Negatif
- Dapat memberikan ketergantungan kepada alat bagi para pengemudi sehingga dapat berpotensi mengurangi kewaspadaan pengemudi.
Mungkin dampak psositif dan negatifenya belum banyak terlihat karena teknologi komunikasi ini masih termasuk baru. Semoga dengan banyaknya pengendara mopbil yang menggunakamn sistem tersebut dapat memberikan gambaran yagn jelas tentang dampak-dampak yang diberikan oleh sistem ini.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar